Minggu, 05 Februari 2012

Ketika Surau Jadi Kenangan

Dahulunya Surau di Minangkabau tidak hanya menjadi sarana ibadah dan tempat melaksanakan kegiatan religius, namun juga sebagai wadah untuk mencetak generasi penerus yang berbudi dan berakhlak.

Bila senja menjelang, anak-anak berlari ke Surau belajar mengaji. Tawa dan canda mereka membuat nagari terasa semarak, elok. Disaat malam tiba, para anak muda antusias ke Surau untuk menimba ilmu, selanjutnya belajar silat. Agama begitu kuat, dan adat pun kental. sebagaimana dalam faslafah, adat basandi syara' syara basandi kitabullah.

Namun seiring berkembangnya zaman, majunya ilmu pengetahuan, Surau hampir diseluruh pelosok mulai ditinggalkan masyarakat karena terlalu sibuk mengurus urusan duniawi. Akibatnya satu-persatu pundi-pundi agama dan Surau dalam suatu nagari berangsur lapuk.

Semua kisah indah anak nagari di surau menjadi kenangan yang kelak hanya akan dinikmati dalam sebuah dongeng oleh anak-anak cucu kita. Dimana peran tokoh agama minangkabau, tokoh adat dan pemuka mesyarakat selama ini, atau mungkin mereka telah tertidur lelap berselimut indahnya dunia. red

Tidak ada komentar:

Posting Komentar